Budidaya Ikan Jelawat: Lambang Kabupaten Sintang untuk Kemandirian Pangan

Ikan Jelawat

Sintangnews.com - Saat membuka dan memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi, Kolaborasi dan Sinkronisasi Program dan Kegiatan antara Mitra Pembangunan dengan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang di Balai Praja Kantor Bupati Sintang diikuti 26 Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan  Pemerintah Kabupaten Sintang dan 45 Non Government Organization pada (Rabu, 20/2023).

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang untuk mulai menjajaki kemungkinan dilakukannya budidaya ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) di Kabupaten Sintang, mengingat ikan jelawat merupakan salah satu ikon yang ada dalam lambang Kabupaten Sintang. 

Logo Pemda Kab. Sintang

“Saya ingin agar ikan jelawat ini bisa banyak di Sintang, maka kepada pak Saragih serlaku Kadis Ketahanan Pangan bisa mencoba dan mulai dijajaki peluang budidaya ikan jelawat ini. Ikan jelawat ini ada dalam lambing Kabupaten Sintang. Tetapi susah kita mau dapat ikan jelawat ini. Artinya, dulu pasti ikan jelawat ini banyak dan mudah di dapatkan di Sintang. Tapi sekarang susah dan mahal,” ungkap Kartiyus. 

“Silakan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan NGO yang bergerak di bidang ini. Saat ini, malahan ikan semah agak mudah diperoleh dibanding ikan jelawat. Padahal ikan jelawat ini simbol Kabupaten Sintang. Atau kita mau merubah lambang Sintang, kan ndak mungkin. Kan lucu, jelawat ini lambang daerah kita, tapi untuk dapat ikan jelawat susah luar biasa,” terang Kartiyus

Bernhad Saragih Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang menyatakan siap mendukung dan mewujudkan harapan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang untuk membudidayakan ikan jelawat di Kabupaten Sintang.  

“Seragih langsung diskusi dengan teman-teman di kantornya, dikatakannya memang ada hambatan, tetapi kita akan mencoba. saat ini budidaya ikan lele dan ikan nila, mulai juga budidaya ikan gabus dan toman karena sudah ada pabrik pengolahan albumen,” terang Bernhad Saragih.

“Saya mengundang NGO yang mau bekerjasama dan berkolaborasi untuk mengembangkan ikan jelawat ini. Silakan NGO datang ke tempat saya, kita ngopi sambil diskusi dan ngobrol untuk mengembangkan budidaya ikan jelawat ini,” ungkap Bernhad Saragih.

“Pihaknya akan coba melihat peluang pengadaan bibit di pengembangan bibit ikan Anjungan. Kalau ada nanti, kita akan kembangkan indukan ikan jelawat sekaligus pengadaan bibit ikan jelawat. Lalu kita sebar di danau-danau yang sudah ditetapkan oleh Bupati Sintang sebagai danau yang dilindungi,” terang Bernhard Saragih. 

Tugu patung ikan jelawat di kota Sampit

Di ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur  terdapat  Tugu atau Patung Ikan Jelawat. Patung atau Tugu Jelawat ini adalah Tugu yang berbentuk ikan yang menjadi ciri khas daerah sungai Mentaya dan biasa ditemukan di daerah Sampit dan sekitarnya. Tugu Ikan Jelawat ini diresmikan pada tanggal 21 Februari 2015 oleh Bupati H. Supian Hadi, S.Ikom. (vestg tembawai kelohkak).


LihatTutupKomentar